BNPB Terjunkan Starlink di Humbang Hasundutan, Jaringan Komunikasi Darurat Pulih di 3 Titik

Photo: BNPB Terjunkan Starlink di Humbang Hasundutan, Jaringan Komunikasi Darurat Pulih di 3 Titik

Potretterkini.com – SUMUT – Penanganan darurat bencana hidrometeorologi yang mencakup banjir bandang dan tanah longsor di Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, menunjukkan kemajuan yang semakin baik hingga hari ini, Minggu (30/11/2025).

Segenap unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Humbang Hasundutan secara terpadu telah membentuk posko darurat di lapangan sepak bola Desa Panggugunan, sebagai tindak lanjut arahan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr Suharyanto.

Mewakili BNPB, Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi (FPKP) BNPB, Nelwan Harahap, telah hadir memberikan pendampingan intensif pada posko yang dipimpin langsung oleh Bupati Humbang Hasundutan, Oloan Paniaran Nababan.

Pendampingan ini meliputi berbagai aspek vital seperti pencarian dan pertolongan, pemenuhan kebutuhan dasar terdampak, pengelolaan dapur umum, pelayanan kesehatan, penyiapan logistik peralatan, hingga pendataan kaji cepat dan pengaduan masyarakat.

Dukungan logistik BNPB pada tahap awal telah tersedia di posko dan sebagian telah didistribusikan kepada warga terdampak. Dukungan ini mencakup 200 paket sembako, 200 paket makanan siap saji, 1 unit tenda pengungsi, 100 matras, 20 velbed, 100 selimut, 1 pompa alkon, 1 genset, dan 1 perahu polytilen, guna memastikan kebutuhan dasar korban terpenuhi.

Selain memastikan operasional posko berjalan lancar, Direktur FPKP BNPB juga telah melaksanakan perintah Kepala BNPB untuk menjenguk beberapa warga terdampak yang memilih mengungsi di rumah kerabat dekatnya.

Dalam kunjungannya, Nelwan tidak hanya berdiskusi mengenai kondisi mereka, tetapi juga menyerahkan langsung dukungan sembako dan kebutuhan dasar lainnya.

Dalam rangka pemulihan jaringan komunikasi darurat, BNPB bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Humbang Hasundutan telah menyebar alat jaringan satelit Starlink di tiga lokasi strategis.

Titik tersebut berada di posko pengungsi Desa Sihombu, Kecamatan Tarabintang, kemudian di Kantor Camat Pakkat, dan satu alat milik BNPB ditempatkan di Pos Pengungsi Gereja HKBP Parbotihan, Onan Ganjang. Masyarakat di sekitar titik tersebut dipersilakan untuk mengakses internet secara gratis selama 24 jam.

Sementara itu, Dinas Perhubungan turut mengambil peran penting dengan memasang lampu penerangan jalan di sekitar area posko, demi menjamin keamanan dan keselamatan lalu lintas warga di malam hari.

Satuan Tagana dari Dinas Sosial juga secara teratur mengatur distribusi permakanan yang disuplai dari dapur umum, yang menyediakan kebutuhan konsumsi tiga kali sehari dengan makanan bergizi tinggi bagi masyarakat terdampak.

“Sinergi antarinstansi menjadi kunci percepatan penanganan. Data sementara menunjukkan upaya pencarian terus berlanjut karena masih ada dua warga yang dinyatakan hilang,” ujarnya.

“Tim gabungan masih fokus pada upaya pencarian, sambil memastikan semua kebutuhan dasar pengungsi, termasuk tenda keluarga berkapasitas 8 orang di pos induk, telah tersedia,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, PhD, Minggu (30/11/2025).

Menurut data sementara per hari ini, Minggu (30/11), pukul 16.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 6 jiwa, 2 jiwa masih dalam pencarian, 9 orang mengalami luka-luka, dan sebanyak 2.200 warga mengungsi di posko serta rumah kerabat terdekat.

Bencana ini telah berdampak pada 31 desa dari 6 kecamatan. Dua desa masih terisolir karena akses jalan yang tertutup material longsor dan jembatan penghubung yang amblas.

Secara total, kerusakan material meliputi 51 unit rumah rusak berat, 22 unit hanyut, 7 unit rusak sedang, 90 unit rusak ringan, dan 2 unit rumah direncanakan relokasi. Lahan pertanian yang terdampak mencapai kurang lebih 768 hektare.

Kerusakan infrastruktur umum juga cukup signifikan, tercatat 2 unit jembatan hilang, 1 unit amblas, 132 titik jalan terdampak longsor, 126 titik jalan amblas, serta 1 unit rumah ibadah rusak.

Jalur dari Pulo Godang-Pakkat sampai ke Barus kini mulai terbuka dan dapat dilalui kendaraan setelah dikerahkan empat alat berat untuk membersihkan material longsor berupa tanah berlumpur dan bebatuan besar.

Dari pantauan visual di Desa Panggugunan, terlihat material longsor yang menutup jalur, lahan persawahan, dan menghantam beberapa rumah, termasuk satu rumah dua lantai yang kini hanya tersisa bangunan lantai atasnya.

Batu-batu sebesar truk berserakan di samping jalan, dengan lumpur basah yang menjadi saksi bisu bencana yang dipicu oleh faktor cuaca ekstrem.

Selain proses pencarian dan pertolongan, prioritas penanganan lanjutan difokuskan pada perbaikan akses terputus, pemenuhan kebutuhan dasar, dan permakanan.

BNPB juga telah menyarankan kepada Badan Geologi untuk segera mengkaji wilayah yang masuk kategori rawan bencana sebagai rekomendasi untuk rencana relokasi geologi bagi warga, dengan target dilakukan setelah masa tanggap darurat berakhir.

Hal ini menjadi bukti bahwa kerja bersama yang terpadu antara BNPB, pemerintah daerah, TNI, Polri, relawan, dan seluruh unsur masyarakat adalah kunci dalam menghadapi situasi sulit.(*)

Penulis: RlsEditor: Hendra F Nainggolan