Potretterkini.com, KOTA DUMAI – Rabu (14/08/2024) Transformasi Layanan Primer yang merupakan pilar pertama dari Transformasi Layanan Kesehatan berfokus untuk mendekatkan jangkauan pelayanan Kesehatan kepada masyarakat dengan melakukan pendekatan dan penguatan promosi kesehatan serta pencegahan bagi sasaran siklus kehidupan, serta memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS).
Pelayanan Kesehatan primer yang dirumuskan dalam Integrasi Layanan Premer ( ILP) merupakan ujung tombak perbaikan Kesehatan masyarakat dengan focus edukasi masyarakat, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas layanan primer melalui revitalisasi jejaring layanan puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu dan kunjungan rumah.
Posyandu merupakan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) yang mendukung Puskesmas untuk mendekatkan akses layanan kesehatan dasar kepada masyarakat berupa peningkatan pelayanan preventif dan promotive yang berkualitas dan meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat. Keberadaan posyandu sangat melekat dengan dukungan pemberdayaan masyarakat terlihat dari peningkatan jumlah Posyandu di Kota Dumai dari 198 Posyandu di Tahun 2023 menjadi 201 Posyandu di Tahun 2024.
Sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Integrasi Layanan Primer yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 01/07/Menkes/2015/2023 dan Surat Keputusan Walikota Dumai No. 440/544/2024 tentang Penetapan Penyelenggaraan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas, Jaringan dan Jejaring (Pustu dan Posyandu) Tahun 2024, maka seluruh pelayanan Kesehatan mulai dari Puskesmas, Pustu dan Posyandu diarahkan untuk menyediakan layanan terstandar bagi masyarakat berbasis siklus hidup mulai dari ibu hamil, bayi balita, anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja, usia dewasa dan lansia. Hal ini diperkuat dengan kunjungan rumah oleh kader yang dilakukan secara terencana dan layanan yang terintegrasi dari semua tingkatan Integrasi Layanan Primer.
Pelaksanaan launching ILP ( Integrasi Layanan Primer), dr Maria Endang Sumiwi didampingi Sekko Dumai H Indra Gunawan dan Ketua TP PKK Kota Dumai Leni Ramaini, dan Kadiskes Dumai dr Syaiful. Acara dipusatkan di Puskesmas Dumai Kota, Rabu (14/8). Peluncuran ILP ini ditandai dengan pemukulan gong dan dilanjutkan dengan Dirjen Kesmas memberikan tanda kader utama kepada 10 kader Posyandu se-Kota Dumai yang memiliki 25 tanda kecakapan.
Kota Dumai sendiri merupakan salah satu kota pertama selain Kabupaten Kampar yang merealisasikan program layanan kesehatan ILP di Puskesmas, Pustu dan Posyandu di propinsi Riau.
Kadis kesehatan Dumai dr Syaiful, mengungkapkan, ILP sendiri merupakan sebuah upaya untuk menata dan mengoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga dan masyarakat, dan ILP dilaksanakan sepanjang proses, mulai dari janin, lahir, remaja, dewasa, dan tua.
Ia menambahkan, transformasi kesehatan yang digaungkan Pemko Dumai dalam program khidmat kesehatan, ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat baik dalam pengentasan hal hal kesehatan seperti stunting maupun akses fasilitas kesehatan semakin mudah.
“ILP ini akan dilaksanakan pada 10 Puskesmas, 36 Puskesmas Pembantu dan 201 Posyandu se-Kota Dumai,” katanya.
Sementara, Dirjen Kesmas Kemenkes RI dr Maria Endang Sumiwi menyampaikan bahwa ILP ini merupakan langkah Kemenkes untuk mencapai seluruh masyarakat melalui Posyandu, Pustu dan Puskesmas yang jumlah totalnya mencapai ratusan ribu di seluruh Indonesia. Ia menerangkan ILP ini merupakan salah satu program unggulan Kemenkes RI agar seluruh masyarakat dapat menjangkau dan dijangkau oleh layanan kesehatan yang mumpuni.